Selasa, 02 Desember 2008

Sistem Bios

PENDAHULUAN

Pengertian sistem operasi secara umum adalah pengelola seluruh sumberdaya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan layanan (sistem calls) ke pemakai sehingga memudahkan dan menyamankan penggunaan serta pemanfaatan sumberdaya sistem computer, Salah satunya system BIOS.


BIOS tergolong suatu chip, Suatu chip yang diisi dengan cara elektromagnetis (pencahayaan) dan BIOS pada umumnya disimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM), makanya teknologi saat ini BIOS dapat di update (flashing) Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek MB yang digunakan, biasanya MB yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya (ex : Dell, Hp, Acer). Pada umumnya istilah-istilah didalam BIOS bervariasi tiap produsen tetapi sebenarnya mempunyai fungsi yang identik.

Salah konfigurasi dan setting adalah salh satu penyebab lambatnya serta turunnya tenaga PC kita, beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi PC kita. Misalnya setup untuk optimalisasi memory, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk Memory dan processor dapat dilakukan lewat pilihan option di BIOS Lalu kita terlewatkan mengaktifkan cache memory maka terjadi adalah jalanya computer akan tersendat-sendat bahkan layaknya sebuah siput. Cache memory dapat mempercepat kinerja dengan membantu transfer data dari memory utama ke prosecor. Masalah keamanan dimana kita bias membuat password BIOS agar orang yagn tidak berhak tidak dapat menggunakan PC kita (walaupun cara ini dapat di bongkar dengan teknik hacking)

Apa yang dimaksud dengan system operasi & sebutkan jenisnya ?

Operasi system adalah perangkat lunak system yang bertugas melakukan control & manajemen perangkat keras serta operasi operasi dasar system.Secaraumum OS adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memory computer.Jenis-jenisnya adalah

1) MS-DOS

2) UNIX /Linux

3) Windows

4) Macintosh

Dalam dunia komputer, BIOS atau Basic Input-Output System, adalah suatu kode software yang ditanam di dalam suatu sistem komputer yang memiliki fungsi utama untuk memberi informasi visual pada saat komputer dinyalakan, memberi akses ke keyboard dan juga memberi akses komunikasi secara low-level diantara komponen hardware, seperti untuk meload sistem operasi dari storage ke RAM. BIOS dapat disebut sebagai miniatur dan suatu sistem operasi yang dikhususkan untuk komunikasi low-level pada hardware. BIOS biasanya ditulis dalam bahasa assembly atau mesin yang mana bahasa ini biasanya spesifik kepada suatu prosesor tertentu.

Istilah BIOS ini pertama kali muncul pada sistem operasi CP/M, sebagian dari dari CP/M diload ketika saat booting dan berhubungan dengan hardware. (Mesin CP/M biasanya memiliki boot loader sederhana di dalam ROM). Sebagian besar dari versi DOS memiliki suatu file yang bernama IBMBIO.COm atau IO.SYS yang bisa dikatakan sebagai analogi dari BIOS disk pada CP/M. Komputer yang kita gunakan sebenarnya menggunakan dua sistem yaitu BIOS yang berfungsi melakukan inisialisasi awal semua komponen yang ada di motherboard, sedangkan Sistem Operasi berfungsi untuk menjalankan aplikasi yang digunakan. Untuk mengetahui lebih jauh tentang BIOS, berikut ini terdapat penjelasan yang dapat membantu memahami tentang BIOS.

BIOS (Basic Input Ouput System) tergolong sebuah chip yang diisi dengan cara elektromagnettis (pencahayaan), dan umumnya tersimpan dalam chip EPROM (erasable programmable ROM) atau EEPROM (Electrical Erasable PROM) sehingga teknologi saat ini BIOS dapat di update (flashing). Ada banyak merek dipasaran antara lain AMI AWARD, Phoenix, dll tergantung dari merek Motherboard yang digunakan, biasanya Motherboard yang ada pada computer build up terdapat BIOS yang dibuat sendiri dari vendornya (seperti: Dell, Hp, Acer).

Beberapa pilihan pada BIOS setup dapat diibaratkan seperti sumber tenaga bagi komputer kita, sebagai contoh setup untuk optimalisasi memori, pengaturan FSB multiplexing, serta voltase untuk memori dan processor dapat dilakukan melalui pilihan option di BIOS. Apabila kita melewatkan untuk mengaktifkan cache memory maka yang terjadi adalah jalanya komputer akan tersendat-sendat. Padahal cache memory dapat mempercepat kinerja dengan cara membantu transfer data dari memory utama ke processor. Ada banyak pilihan di dalam BIOS, umumnya dibagi dalam beberapa kategori. seperti: Standard CMOS, BIOS Features, Power Management, Integrated Systems, dan lain-lain. Setiap kategori terdiri dari beberapa pilihan, misalnya: Standar CMOS Setup: konfigurasi hardware yang paling dasar seperti date, time, hd, drive, dan video Bios Features Setup: konfigurasi untuk tingkat lanjutan seperti Virus warning, CPU internal Cache, External Cache, Quick Power On Self Test, Boot Sequences, dan lain-lain Advanced Chipset Features: pilihan untuk mengoptimalkan bagi yang expert dan professional, DRAM timing, CAS Latency, SDRAM cycle length, AGP aperture, AGV mode. Integrated Peripherals: mengendalikan fungsi-fungsi tambahan pada motherboard seperti port serial mau pun paralel. Nonaktifkan (disabled) saja yang tidak Anda butuhkan untuk dapat membebaskan IRQ. PnP/PCI Configurations: Sebaiknya pilih semua konfigurasi pada pilihan Auto, kecuali port USB atau grafik 3D yang sering membuat masalah. Bila demikian berikan interrupt tersendiri. Load BIOS Default & Load SETUP default: untuk mengembalikan fungsi secara standar sebelum diubah-ubah. Power Management Setup: Semakin canggih mekanisme penghematan energi, semakin membingungkan pilihan manajemen power-nya.BIOS juga dapat, rusak misalnya penggunaan yang lama (masa pakai), penggunaan yang salah, dan terkena serangan virus seperti virus CIH. BIOS sebenarnya dapat diperbaiki meskipun memerlukan resource lain, BIOS dapat di update firmwarenya (flashing). Proses perbaikan BIOS dapat dilakukan dengan melakukan pengkopian flash BIOS yang rusak pada Motherboard yang identik dan sejenis.Flashing atau Update dapat berupa software yang dijalankan pada mode DOS dan lakukan setup. software flashing yang didapatkan dari website Motherboard bersangkutan.

A. Bagaimana BIOS booting?

BIOS menjalankan flash memory onboard ketika komputer dinyalakan dan dia akan menginisialisasi chipset dan juga subsistem dari memori. Selanjutnya, dia akan mendekompres dirinya sendiri dari flash memory tadi untuk kemudian menuju ke memori utama dan mulai dieksekusi dari sana. Kode PC BIOS biasanya juga berisi semacam diagnosa untuk memastikan kondisi dari komponen hardware yang sifatnya penting, seperti misalnya keyboard, disk drive, I/O ports dan lain sebagainya. BIOS memastikan apakah alat-alat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan diinisialisasi dengan benar. Hampir semua implementasi BIOS dapat mengeksekusi suatu program setup melalui CMOS memory. Memori ini menyimpan konfigurasi yang dapat diatur oleh user (seperti time, date dan juga informasi detail mengenai hardisk dan lain sebagainya) dan bisa diakses oleh BIOS.Pada implementasi BIOS yang modern, seseorang dapat memilih apa yang dibooting pertama kali, seperti CD, hardisk, floppy disk, flash keydrive dan lain sebagainya. Ini sangat berguna ketika Anda ingin menginstall suatu sistem operasi atau juga melakukan booting dari CD-ROM. Bahkan Anda juga bisa melakukan booting dari media USB.Beberapa sistem BIOS membolehkan user untuk memilih sistem operasi yang ingin diload (misalnya load OS lain dari hardisk yang berbeda dalam satu PC), meskipun cara ini sekarang lebih sering dihandle oleh fase berikutnya atau yang sering dikenal dengan tool boot loader.

B. BIOS sebagai suatu firmware

BIOS terkadang disebut sebagai firmware karena merupakan bagian integral dari suatu sistem hardware.Sebelum 1990, BIOS berada dalam chip ROM dan tidak bisa diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sistem dan juga kebutuhan akan “bisa diupgrade” maka sekarang BIOS firmware disimpan di dalam EEPROM atau flash memory device yang dapat dengan mudah diupgrade isinya oleh user. Sementara itu, kesalahan dalam proses upgrade dari BIOS akan menyebabkan sistem komputer tidak akan bisa diakses. Untuk mencegah BIOS corruption, maka beberapa motherboard yang baru memiliki backup BIOS (”Dual BIOS” boards). Meskipun demikian, banyak BIOS yang memiliki “boot block” dimana bagian ini adalah bagian dari ROM yang berjalan pada saat pertama kali dan tetap tidak bisa diupdate. Kode dalam boot block ini akan memastikan sisa BIOS block lainnya melalui prosedur checksum, hash dan lain sebagainya, sebelum loncat ke block tersebut. Jika boot block mendeteksi adanya kerusakan atau corruption, maka dia akan melakukan booting melalui floppy disk sehingga user dapat melakukan flashing lagi dengan image yang lebih bagus. Beberapa pembuat hardware seringkali mengeluarkan update BIOS untuk mengupdate dan upgrade produk mereka dan juga menghilangkan bug yang ada.

C. Firmware pada card adapter

Suatu sistem komputer dapat berisi beberapa chip BIOS. Sebagai tambahan dari boot BIOS yang fungsi utamanya untuk mengakses komponen fundamental dari komputer, maka plug-in adapter card seperti SCSI atau USB hardisk adapter atau network card dapat memiliki BIOS sendiri dan merupakan komplemen atau pengganti dari kode BIOS untuk komponen tersebut.Untuk mencari ekspansi ROM memori yang sudah dimapping selama proses booting, implementasi BIOS dari PC menscan memori real dari alamat 0xC8000 sampai 0xF0000 dalam batas 2 kilobyte mencari suatu signature 0×55 0xaa, yang mana diikuti dengan suatu byte yang mengindikasikan sejumlah 512 byte block dari expansion memory yang menduduki memori real. BIOS kemudian loncat ke offset setelah size byte, dimana pada titik tersebut kode dari expansion ROM mengambil alih dan menggunakan service BIOS untuk memberikan user sebuah configuration interface, meregister interrupt vector yang digunakan oleh aplikasi setelah booting, atau menampilkan informasi diagnosa.Pada sistem UNIX, ada suatu utility dimana Anda dapat melakukan dump terhadap software BIOS firmware.

D. Spesifikasi BIOS boot

Jika expansion ROM ingin merubah cara dari suatu sistem melakukan booting (misalnya saja boot dari jaringan atau SCSI adapter dimana BIOS tidak memiliki drivernya), maka dia dapat menggunakan BIOS Boot Specification (BBS) API untuk meregisterkan kemampuan tambahannya. Sesaat setelah expansion ROM sudah teregister menggunakan BBS API, maka pengguna akan dapat memilih berbagai macam pilihan booting dari user interface BIOS. Hal ini yang menyebabkan mengapa kebanyakan implementasi BIOS yang compliant dengan BBS, tidak akan membolehkan pengguna untuk masuk ke dalam BIOS user interface sampai expansion ROM selesai dalam mengeksekusi dan meregister dirinya sendiri dengan API BBS

BIOS, singkatan dari Basic Input Output System, dalam sistem komputer IBM PC atau kompatibelnya (komputer yang berbasis keluarga prosesor Intel x86) merujuk kepada kumpulan rutin perangkat lunak yang mampu melakukan hal-hal berikut:

- Inisialisasi (penyalaan) serta pengujian terhadap perangkat keras (dalam proses yang disebut dengan Power On Self Test, POST)

- Memuat dan menjalankan sistem operasi

- Mengatur beberapa konfigurasi dasar dalam komputer (tanggal, waktu, konfigurasi media penyimpanan, konfigurasi proses booting, kinerja, serta kestabilan komputer)

- Membantu sistem operasi dan aplikasi dalam proses pengaturan perangkat keras dengan menggunakan BIOS Runtime Services.

BIOS menyediakan antarmuka komunikasi tingkat rendah, dan dapat mengendalikan banyak jenis perangkat keras (seperti keyboard). Karena kedekatannya dengan perangkat keras, BIOS umumnya dibuat dengan menggunakan bahasa rakitan (assembly) yang digunakan oleh mesin yang bersangkutan.Istilah BIOS pertama kali muncul dalam sistem operasi CP/M, yang merupakan bagian dari CP/M yang dimuat pada saat proses booting dimulai yang berhadapan secara langsung dengan perangkat keras (beberapa mesin yang menjalankan CP/M memiliki boot loader sederhana dalam ROM). Kebanyakan versi DOS memiliki sebuah berkas yang disebut "IBMBIO.COM" (IBM PC-DOS) atau "IO.SYS" (MS-DOS) yang berfungsi sama seperti halnya CP/M disk BIOS.Kata BIOS juga dapat diartikan sebagai "kehidupan" dalam tulisan Yunani (Βίος).BIOS kadang-kadang juga disebut sebagai firmware karena merupakan sebuah perangkat lunak yang disimpan dalam media penyimpanan yang bersifat hanya-baca. Hal ini benar adanya, karena memang sebelum tahun 1995, BIOS selalu disimpan dalam media penyimpanan yang tidak dapat diubah. Seiring dengan semakin kompleksnya sebuah sistem komputer , maka BIOS pun kemudian disimpan dalam EEPROM atau Flash memory yang dapat diubah oleh pengguna, sehingga dapat di-upgrade (untuk mendukung prosesor yang baru muncul, adanya bug yang mengganggu kinerja atau alasan lainnya). Meskipun demikian, proses update BIOS yang tidak benar (akibat dieksekusi secara tidak benar atau ada hal yang mengganggu saat proses upgrade dilaksanakan) dapat mengakibatkan motherboard mati mendadak, sehingga komputer pun tidak dapat digunakan karena perangkat yang mampu melakukan proses booting (BIOS) sudah tidak ada atau mengalami kerusakan. Oleh karena itu, untuk menghindari kerusakan (korupsi) terhadap BIOS, beberapa motherboard memiliki BIOS cadangan . Selain itu, kebanyakan BIOS juga memiliki sebuah region dalam EEPROM/Flash memory yang tidak dapat di-upgrade, yang disebut sebagai "Boot Block". Boot block selalu dieksekusi pertama kali pada saat komputer dinyalakan. Kode ini dapat melakukan verifikasi terhadap BIOS, bahwa kode BIOS keseluruhan masih berada dalam keadaan baik-baik saja (dengan menggunakan metode pengecekan kesalahan seperti checksum, CRC, hash dan lainnya) sebelum mengeksekusi BIOS. Jika boot block mendeteksi bahwa BIOS ternyata rusak, maka boot block akan meminta pengguna untuk melakukan pemrograman BIOS kembali dengan menggunakan floppy disk yang berisi program flash memory programmer dan image BIOS yang sama atau lebih baik. Pembuat motherboard sering merilis update BIOS untuk menambah kemampuan produk mereka atau menghilangkan beberapa bug yang mengganggu

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa dalam menginstall sebuah pc kita harus terlebih dahulu tahu tentang system bios karena menginstall dan system bios saling berkaitan

Penanganan Permasalahan Komputer

PENDAHULUAN
Penanganan Permasalahan Komputer
Sebagai pengguna komputer yang cukup aktif, tentunya sering menghadapi permasalahan dalam penggunaannya. Seperti misalnya komputer yang tidak dapat booting atau malah tidak dapat menerima pasokan daya sama sekali. Normalnya, komputer akan mengirimkan satu bunyi “bip” jika tidak ada masalah pada hardware, tetapi jika disinyalir ada masalah maka komputer akan mengirimkan bunyi “bip” yang berbeda pola untuk tiap permasalahan.
Pada artikel ini akan diberikan beberapa cara singkat untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan proses booting komputer yang abnormal. Keadaan abnormal ini biasanya disebabkan karena beberapa hal, diantaranya adalah
Adanya ketidak sesuaian antara hardware yang baru dengan hardware yang telah terpasang sebelumnya.
kerusakan atau kegagalan fungsi hardware.
adanya hardware yang kurang terhubung dengan sistem,
atau juga permasalahan lainnya.

A. Identifikasi gejala dan kerusakan computer

Jika komputer mati(tidak ada reaksi apa-apa saat menekan tombol power), maka yang perlu dilakukan adalah :
1. Cek untuk memastikan kabel power sudah terpasang.
2. Jika ada UPS dengan soft power switch, tekan switch untuk menghidupkan UPS.
3. Perikasa power switch belakang di power supply apa ada.
4. Cek voltage switch di power supply. Jangan mencoba menghidupkan komputer jika voltage switch tidak terpasang dengan benar.
5. Cek koneki dalam komputer.
6. Cek power switch komputer untuk memastikan switch ini tidak rusak.
Jika mesin nyala tapi tidak Boot dengan benar atau sama sekali

B. Boot error messages
Yang harus dilakukan adalah cek dan atau coba :
1. Lepas removable disk yang ada dari drive dan restart.
2. Gunakan POST card.
3. Jalankan diagnotic utility.
4. Cek BIOS pada boot order.
5. Khusus Windows 2000/XP, jika konfigurasi hardware beubah, boot dengan boot disk. File boot ini mungkin perlu diedit.

C. Jika OS tidak ada cek dan atau coba :

1. Periksa boot order di BIOS.
2. Hard drive mungkin rusak.
Tes dengan diagnotic utility, hard drive utility, FDISK, Partition Magic Drive Information, Disk Management pada komputer 2000 atau XP yang terpisah atau menggunakan hard drive tester basis hardware.
Jika komputer terkunci saat booting.
1. Cek BIOS apakah Plug and Play dienabled.
2. Driver mungkin tidak kompatibel dengan OS, khususnya 2000/XP. Boot dan masuk Safe Mode lalu cek Device Manager, atau gunakan konfigurasi Last Known Good atau System Restorasi.
3. Hardware device mungkin tidak berfungsi. Cek dengan POST card atau diagnotic utility, atau lepas semua peripheral dan sesekali gantilah.
Jika komputer boot langsung masuk Safe Mode.
1. Cobalah boot dan masuk ke Normal Mode. Ini mungkin berhasil.
2. Setelah boot ke Safe Mode, cek Device Manager barangkali ada masalah hardware dan konflik recource.
3. Gunakan POST card.
4. Jalankan diagnotic utility.
-Jika Windows tidak shut down dengan benar, cek dan atau coba ;
1. Instal Windows update.
2. Cari Microsoft Knowledge Base untuk masalah shutdown, lebih khususnya pada versi Windows yang anda pakai.
Jika komputer jalannya payah, mungkin terkunci, cara menampilkan error message :
1. Scan komputer akan adanya virus dan malware.
2. Cek suhu, performa fan, dan sudahkah heat sink bertengger di CPU dengan bena.
3. Jalankan System File Checker.
4. Jalankan pembersih registry.
5. Gunakan diagnotic utility.
6. Jalankan 2000 emergency repair process atau reinstal yang ada.
7. Anda mungkin pakai Windows Me. Back up dan lakukan clean install dengan Windows XP.
Jika Windows tidak mau diinstal, cek dan atau coba :
1. Pastikan recource komputer melebihkan recource yang dibutuhkan Windows.
2. Temukan error message.
3. Tes hard drive. Gunakan utility dani manufacturer hard drive untuk mensetup drive.
4. Jalankan EZ BIOS untuk melihat apakah BIOS ini terinstal, jika ya, cobalah uninstal.
-Lepas hardware yang baru dipasang
Mungkin saja hardware tersebut menjadi penyebab gagal bootingnya komputer karena masalah kompatibilitas (ketersesuaian) dengan hardware yang ada sebelumnya, atau mungkin juga membutuhkan pengaturan tertentu untuk membuatnya bekerja dengan baik.
Cabut semua perangkat external
Cabut semua koneksi ke hardware external seperti keyborad, mouse, monitor, printer, dll dan sisakan hanya kabel menuju sumber listrik. Dalam keadaan demikian, coba nyalakan kembali komputer. Jika komputer berhasil booting, kemungkinan ada masalah pada perangkat external.
-Identifikasi kode “bip”
Jika dalam proses booting yang gagal tersebut didapati bunyi “bip” yang berpola, maka hal itu merupakan indikasi yang dapat digunakan untuk mengetahui bagian mana yang gagal berfungsi. Untuk AWARD BIOS, bunyi bip pendek satu kali menandakan proses booting normal, bip panjang satu kali dan bip pendek dua kali menandakan ada masalah pada kartu grafis, dan jenis bunyi bip lainnya mengindikasikan ada masalah pada RAM, jika sama sekali tidak ada bunyi bip, maka kemungkinan ada kegagalan pasokan daya atau speaker motherboard yang belum terpasang pada tempatnya.
-Periksa semua kipas
Kipas dalam PC berfungsi sebagai media pendingin sistem, apabila ada kegagalan pada sistem kipas, maka dikhawatirkan terjadi panas berlebih dalam PC yang menyebabkan hardware didalamnya tidak berfungsi dengan baik, khususnya untuk prosesor (CPU).
-Periksa semua kabel
Pastikan semua kabel tertancap dengan benar pada tempatnya, untuk memastikannya dapat dilakukan dengan menekan konektor. Khususnya untuk kabel yang berhubungan dengan data (kabel data media penyimpanan) dan juga yang berhubungan dengan daya (baik dari power supply, maupun yang menuju perangkat).
-Cabut semua kartu ekspansi dan juga koneksi ke media simpan
Coba dengan memasang satu kartu ekspansi dan menyalakan PC, jika dapat booting dengan normal, maka coba pasang kartu lainnya, hal ini dilakukan untuk memeriksa perangkat mana yang bermasalah. Begitu pula dengan koneksi ke media simpan, koneksi dipasang satu – persatu.
-Cabut RAM
Jika memiliki lebih dari 1 RAM, maka coba pasang RAM satu – persatu, hampir sama dengan langkah diatas, hal ini dilakukan untuk memeriksa RAM. Jika ada RAM yang membuat sistem kembali gagal booting, dapat disimpulkan bahwa RAM tersebut bermasalah. Solusi lainnya dapat dilakukan dengan mencabut dan memasang kembali RAM pada slot yang sama atau dapat pula dilakukan dengan mengganti slot yang digunakan.
-Cabut dan pasang kembali prosesor (CPU)
Setelah langkah – langkah diatas belum membuahkan hasil, pengguna yang biasa bekerja dengan hardware komputer, dapat mencoba langkah berikut, yaitu mencabut CPU dan kemudian memasangnya kembali, bisa juga dengan menambahkan termal grease.
-Kemungkinan rusaknya salah satu hardware
Jika semua langkah diatas telah dicoba dan ternyata komputer belum dapat booting, maka dapat disimpulkan bahwa ada kerusakan pada salah satu hardware yang dapat dituntaskan dengan mengganti hardware yang disinyalir rusak.
-Penyebab kerusakan komputer
jika anda pemakai Microsoft Windows, anda pasti sudah hapal dengan layar biru dan pesan tersebut. Kalau tampil error seperti ini, apa yang perlu diketahui? ini para biang keroknya:
1. Konflik hardware (rebutan IRQ)
2. RAM jelek
3. Setting BIOS
4. Harddisk drive
5. Fatal OE exceptions dan VXD error
6. Virus
7. Printer
8. Software
9. Overheating / kepanasan
10. Masalah Power supply
Walaupun masih sering disebut sebagai PC (Personal Computer), sejatinya komputer saat ini bukan lagi sesuatu yang personal. Jutaan bahkan milyaran komputer di muka bumi ini saling berhubungan baik secara langsung maupun tidak. Internet, intranet, media penyimpanan, adalah beberapa diantara media atau sarana penghubung tersebut.
Dengan semakin eratnya hubungan antar komputer, maka permasalahan baru pun muncul. Penyebaran makhluk yang bernama virus komputer pun menjadi lebih mudah. Saat ini, sebuah virus sudah dapat menyebarkan dirinya ke seluruh jaringan komputer yang ada di muka bumi hanya dalam hitungan beberapa detik.
Untuk mengantisipasi serangan virus, berikut saya tuliskan 10 langkah antisipasi yang bisa anda lakukan untuk mencegah komputer anda terinfeksi makhluk manis yang bernama virus.
Gunakanlah program antivirus yang bagus. Sekarang ini terdapat puluhan program antivirus yang dapat di gunakan. Ada yang dibagikan secara gratis, ada pula yang berbayar. Setiap program antivirus mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Untuk mengetahui antivirus mana yang bagus, anda bisa membaca review atau tulisan tentang antivirus tersebut di internet atau majalah komputer. Baca pula pengalaman orang orang yang telah menggunakan antivirus tersebut.
Ingatlah selalu untuk menjalankan program antivirus tersebut setiap anda menggunakan komputer. Pastikan antivirus yang anda gunakan memberikan perlindungan secara terus menerus termasuk perlindungan terhadap email masuk dan keluar. Hentikan kebiasaan menjalankan antivirus bila diperlukan saja karena anda tidak akan selalu tahu kapan suatu virus akan menyerang.
Pastikan program antivirus yang anda gunakan selalu dalam keadaan ter-update. Update database virus biasanya diberikan secara cuma cuma oleh pembuat program antivirus. Bila anda tidak ingin lupa melakukan update antivirus, jalankan saja fitur update terjadual yang tersedia pada program antivirus. Setiap hari tercipta ratusan virus baru, sehingga melakukan update secara rutin sudah menjadi suatu keharusan.
Pastikan sistem operasi yang anda gunakan selalu dalam keadaan ter-update. Semakin hari, semakin sering kita mendengar adanya lubang keamanan dari suatu sistem operasi. Lubang keamanan ini sering dimanfaatkan oleh virus untuk masuk dan merusak sistem komputer anda. Hal itulah yang menyebabkan mengapa sistem operasi harus selalu dalam keadaan ter-update. Disamping mengamankan dari serangan virus, melakukan update sistem operasi juga akan membuat komputer anda berjalan selalu dalam keadaan stabil. Update harus juga dilakukan untuk program lain yang terpasang di komputer anda karena mereka juga bisa menjadi celah bagi masuknya virus.
Lakukanlah backup data secara rutin. Hal ini untuk mencegah anda kehilangan data penting apabila komputer anda terinfeksi virus.
Jika anda sering menggunakan disket, USB Flash Disk, Harddisk external, pada komputer yang dipakai oleh banyak orang, ingatlah selalu untuk melakukan scanning antivirus pada media penyimpanan tersebut sebelum anda menjalankannya pada komputer anda. Selalulah beranggapan bahwa komputer yang digunakan banyak orang adalah komputer yang terinfeksi virus sehingga anda bisa lebih waspada. Selain itu, anda juga bisa menonaktifkan fungsi autorun untuk media media penyimpanan tersebut pada komputer anda. Hal ini memudahkan anda melakukan scanning manual sebelum komputer menjalankan program yang ada pada media penyimpanan tersebut.
Waspadalah terhadap lampiran/attachments email. Sampai saat ini, lampiran email merupakan sarana yang paling disukai oleh pembuat virus untuk menyebarkan virus buatannya. Disamping mudah menipu penerima email, penyebaran via lampiran email juga berlangsung sangat cepat. Jangan pernah membuka suatu lampiran email sebelum melakukan scanning dengan program antivirus walau email tersebut datang dari sahabat karib anda. Beberapa virus komputer akan menyebarkan dirinya melalui alamat email yang ada pada daftar kontak korbannya. Hal ini tentu tanpa sepengetahuan pemilik komputer.
Gunakan email berbasis teks dalam ber-email. Menggunakan email berformat html sangat disukai oleh banyak orang karena email jenis ini tampak lebih indah dan mudah dikustomisasi tampilannya. Sayangnya, email jenis ini juga disukai oleh virus untuk menyebarkan diri. Virus dapat menempel pada kode kode html yang ada pada body email, jadi anda bisa terinfeksi hanya dengan membuka email tersebut. Sementara itu, pada email yang berbasis teks, virus hanya dapat menempel pada lampiran saja.
Berhati hatilah dalam mengunduh program gratisan yang banyak dijajakan di dunia maya. Selalulah mengunduh dari situs yang terpercaya berdasarkan review banyak orang. Lakukan scanning installer program tersebut sebelum dipasang di komputer.
Hati hati terhadap taut atau link yang disebar via program messenger. Jangan pernah menerima undangan untuk berkunjung ke suatu situs dari orang yang tidak begitu anda kenal. Bisa jadi orang tersebut akan mengarahkan anda ke suatu situs yang banyak mengandung virus. Hati hati pula dalam melakukan surfing ke alamat alamat web yang tidak jelas isinya. Virus juga dapat menyisip pada kode kode html suatu situs sehingga anda bisa terkena virus bila berkunjung suatu web yang bervirus.

KESIMPULAN

Pembuatan makalah ini memberikan suatu pengalaman tersendiri kepada saya mengenai kerusakan computer dan penanganannya juga memberikan gambaran yang nyata akan pentingnya merawat computer yang kita punya. Saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaannya laporan ini sangat diharapkan

SISTEM APLIKASI

PENDAHULUAN

Pada umumnya, sebuah aplikasi pasti sudah didesain secara sistematis, bahkan sudah disediakan pedoman-pedoman sebagai panduan pengerjaan aplikasi yang bersangkutan. Para pegawai baru, sebelum mereka diterjunkan untuk menangani suatu urusan tertentu selalu diminta untuk mempelajari (buku-buku) pedoman tersebut

A. Tahap-tahap pengembangan aplikasi

Sejak dari awal, sampai akhir pembuatan sebuah aplikasi akan terdiri dari 3 (tiga) tahap pokok, yaitu :
- tahap studi pendahuluan
- tahap pengembangan, dan
- tahap implementasi.

Tahap pertama, Studi pendahuluan, ditujukan untuk memperoleh fakta, bahwa sebuah komputerisasi yang dikehendaki memang sudah bisa diselenggarakan. Perlu diperhatikan, sebuah aplikasi bukan saja secara sistem bisa dikomputerisasikan, namun juga harus mempertimbangkan persoalan lain-lainnya, seperti biaya, dan apakah data-datanya bisa tersedia atau tidak. Itu merupakan konsekuensi atas sebuah kebutuhan informasi sebagai sasaran komputerisasi itu sendiri. Jika setelah dikaji, ternyata komputerisasi belum waktunya diselenggarakan, oleh berbagai sebab dan pertimbangan, maka tahap pengembangan komputerisasi, ya, berhenti sampai di sini saja.

Tahap kedua, Pengembangan Sistem, merupakan tahap yang sebenarnya dalam proses pembuatan sistem aplikasi itu sendiri. Dilakukan dengan menyelenggarakan penelitian secara tuntas terhadap semua aspek yang berlangsung dalam aplikasi tadi, lalu dituangkan dalam desain sebuah sistem, dan selanjutnya diprogramkan.
Sebelum mencapai tahap ketiga, maka program-program akan diuji terlebih dahulu, apakah hasilnya sudah sesuai dengan sasaran sistem yang bersangkutan. pengujian dilakukan baik dengan data-data uji-coba (data fiktif, buatan), tetapi bisa juga dengan menggunakan data-data riil, dan bahkan dikerjakan bersamaan dengan pengolahan data yang sebenarnya. Ini untuk menguji, bahwa program sudah benar-benar siap untuk diimplementasikan.
Tahap kedua ini diakhiri dengan pembuatan dokumentasi sistem, yang akan dipakai sebagai alat bantu jika akan dilakukan revisi terhadap sistem itu nantinya.

­­­­­­­­­Tahap ketiga, tahap Implementasi. Pada tahap ini program sudah dipasang di komputer, dan mulai dioperasionalkan, untuk mengolah data-data rutin. Tahap operasionalisasi program ini juga disebut tahap ?production?.
Selama masa pengoperasian program ini seorang system analist harus terus melibatkan diri, untuk mengevaluasi efektivitas desain sistem dan programnya. Jika dipandang perlu, maka seorang system analist dapat meminta seorang programmer untuk melakukan perbaikan-perbaikan tertentu disebut maintenance), atau bahkan melakukan perombakan terhadap aplikasi itu sendiri (disebut modification). Redesign, perancangan ulang sistem tersebut bukan tak tertutup kemungkinan, lho.

Salah desain atau program, apa bisa ? Kenapa tidak bisa ? Desain sistem, diperoleh dari informasi yang diperoleh seorang system analist dari user, yang ditugasi untuk menjelaskan ruang lingkup sistem di perusahaan yang bersangkutan untuk dikomputerisasikan. Boleh jadi ada informasi yang kurang tatkala disampaikan kepada system analist. Atau, seorang system analist melakukan pemahaman yang tak benar terhadap informasi yang disampaikan tersebut. Meski pada tahap pengembangan sistem, seorang system analist juga telah melakukan cukup konfirmasi, melalui pembahasan desain awal sistemnya, tetapi gangguan terhadap komunikasi tersebut bisa saja muncul. Oleh sebab itu, bisa jadi desainnya sudah salah sejak awal.

Selanjutnya, proses pembuatan program dilakukan dengan penyerahan spesifikasi program kepada programmer. Pada saat ini juga terjadi proses komunikasi pula, meski sebagian besar sudah dilakukan secara tertulis, namun yang namanya kemungkinan kegagalan komunikasi, bisa saja terjadi. Jadi, saat ini juga berpeluang untuk telah terjadinya kesalahan pula.
Pada tahap berikut, seorang programmer akan mengerjakan programnya, berdasarkan uraian yang disampaikan padanya melalui program specifications. Untuk kasus-kasus yang sangat kompleks, maka akan diperlukan cukup banyak kalimat instruksi dalam bahasa komputer, yang saling berangkai sedemikian rupa, sehingga terbentuk sebuah logika proses, sesuai yang dikehendaki.
Boleh jadi, rangkaian kalimat tadi, yang bisa mencapai ribuan baris banyaknya, mengalami kesalahan dalam meletakkan urutan kalimat yang satu terhadap yang lain. Bisa kacau, kalau begitu.
Atas dasar kemungkinan kesalahan yang terjadi itulah, maka perlu ada sub-tahap System Testing, sebuah kesempatan bagi seorang system analist untuk memeriksa, apakah sistem yang dibuat, dan program-programnya, sudah benar. Kesalahan itu sendiri bisa diperiksa dengan melakukan perbandingannya melalui laporan-laporan yang dikerjakan secara manual.

B. Pengertian Sistem Aplikasi

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.
Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan
5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media
7. Perangkat lunak rekayasa produk

C. Menginstalasi Aplikasi

Sistem Aplikasi harus diinstall ke dalam suatu komputer dengan menggunakan Compact Disk (CD) Installer yang telah disiapkan. Beberapa komponen yang diperlukan pada saat

menginstalasi aplikasi ini terdiri dari :

• Dot Net Framework versi 1.1

• Microsoft Data Access Component versi 2.7

Sistem aplikasi ini dapat dijalankan pada komputer dengan sistem

pengoperasian Windows 98, Windows 2000 atau Windows Xp. Aplikasi lain

yang dibutuhkan dalam menginstallasi dan menjalankan aplikasi ini adalah :

• Internet Explorer versi 5.5 atau versi diatasnya yang diperlukan pada

saat menginstalasi komponen Dot Net Framework

• Acrobat Reader, yang diperlukan untuk membuka file Petunjuk

Penggunaan Sistem Aplikasi melalui menu Help.

Seluruh file installer Sistem Aplikasi sistem aplikasi lainnya dan komponen pendukung telah disediakan dalam CD Installer pada folder-folder .Dengan menggunakan CD Installer maka cara menginstalasi Sistem Aplikasi

Langkah pertama yang harus diinstall pada komputer adalah

DoTNeTFramework dengan cara masuk ke dalam folder

DOTNETFRAMEWORK dan jalankan aplikasi DOTNETFX hingga muncul

tampilan sebagai berikut :

Tekan tombol Yes dan tunggu sesaat hingga muncul tampilan berikut ini :

Pilih I agree, kemudian tekan tombol Install untuk menjalankan proses

install yang akan berakhir dengan ditandai munculnya tampilan berikut ini :

Langkah kedua adalah menginstall Microsoft Data Access Component

Versi 2.7 dengan cara masuk ke dalam folder MDAC27SP1 kemudian

jalankan file MDAC_TYP hingga muncul tampilan sebagai berikut :

Beri tanda cek pada I accept ......., kemudian tekan tombol Next, tunggu

sesaat hingga muncul tampilan:

Tekan tombol Finish untuk mengakhirinya.

Langkah ketiga adalah menginstall Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan

Usaha Perikanan Tangkap dengan cara masuk ke dalam folder APL_PUP

kemudian pilih folder Debug, lalu jalankan file Setup hingga muncul

tampilan sebagai berikut :

Tekan tombol Next dan tunggu hingga proses selesai, kemudian tekan

tombol Close untuk mengakhirinya

Langkah keempat adalah mengcopykan file Database pada Folder DB

dengan nama file perusahaan masing-masing kedalam folder C:\Program

Files\DKP\APL_PUP\Db.

Langkah kelima atau terakhir adalah memeriksa kesesuaian konfigurasi

sistem dengan ketentuan sebagai berikut :

• Regional setting yang digunakan adalah Indonesia

• Format tanggal berbentuk dd/mm/yyyy

• Resolusi layar monitor adalah 1024 x 768 pixels

• Decimal Symbol diisi/dipilih tanda . (TITIK)

• Digit grouping symbol diisi/dipilih tanda , (Koma)

D. Memulai Aplikasi

Cara memulai Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap dilakukan dengan menjalankan file PUPCLIENT yang selanjutnya pada layar

monitor akan tampil jendela pengisian identitas pengguna seperti gambar

berikut ini :

Cara pengisian identitas pengguna ini adalah sebagai berikut :

1. Ketiklah User Name anda

2. Ketiklah Password anda

3. Tekan tombol OK

Jika Nama User dan Password yang dimasukkan terdaftar pada aplikasi ini,

maka selanjutnya akan tampil menu utama aplikasi seperti gambar berikut ini :

_ Pilihan File untuk melihat jurnal dan keluar dari sistem aplikasi

_ Pilihan Transaction untuk penggunaan fasilitas perekaman data LKU dan

LKP

_ Pilihan Utility untuk penggunaan fasilitas pengiriman data dan downloan

master data

_ Pilihan Help untuk menampilkan petunjuk penggunaan sistem aplikasi

E. Mengakhiri Aplikasi

Untuk mengakhiri Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan

Tangkap ini dapat dilakukan dengan cara memilih Exit pada Menu File.

Untuk penggunaan Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan

Tangkap ini dengan User yang berbeda dapat dilakukan dengan cara memilih

Log Out pada Menu File yang selanjutnya pada layar akan tampil jendela

Login Aplikasi Sistem Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap.

F. Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi

Pada Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap ini telah

dilengkapi dengan dokumen Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi yang

dapat dibaca setiap saat. Untuk membuka Petunjuk Penggunaan Sistem

Aplikasi ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pilihlah User Manual pada menu Help seperti tampilan berikut ini :

2. Kemudian pada layar monitor akan tampil jendela dokumen Petunjuk

KESIMPULAN

Kesimpulannya adalah Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan user

BAB I

PENDAHULUAN

Pada umumnya, sebuah aplikasi pasti sudah didesain secara sistematis, bahkan sudah disediakan pedoman-pedoman sebagai panduan pengerjaan aplikasi yang bersangkutan. Para pegawai baru, sebelum mereka diterjunkan untuk menangani suatu urusan tertentu selalu diminta untuk mempelajari (buku-buku) pedoman tersebut

BAB II

ISI

SISTEM APLIKASI

Tahap-tahap pengembangan aplikasi.
Sejak dari awal, sampai akhir pembuatan sebuah aplikasi akan terdiri dari 3 (tiga) tahap pokok, yaitu :
- tahap studi pendahuluan
- tahap pengembangan, dan
- tahap implementasi.

Tahap pertama, Studi pendahuluan, ditujukan untuk memperoleh fakta, bahwa sebuah komputerisasi yang dikehendaki memang sudah bisa diselenggarakan. Perlu diperhatikan, sebuah aplikasi bukan saja secara sistem bisa dikomputerisasikan, namun juga harus mempertimbangkan persoalan lain-lainnya, seperti biaya, dan apakah data-datanya bisa tersedia atau tidak. Itu merupakan konsekuensi atas sebuah kebutuhan informasi sebagai sasaran komputerisasi itu sendiri. Jika setelah dikaji, ternyata komputerisasi belum waktunya diselenggarakan, oleh berbagai sebab dan pertimbangan, maka tahap pengembangan komputerisasi, ya, berhenti sampai di sini saja.

Tahap kedua, Pengembangan Sistem, merupakan tahap yang sebenarnya dalam proses pembuatan sistem aplikasi itu sendiri. Dilakukan dengan menyelenggarakan penelitian secara tuntas terhadap semua aspek yang berlangsung dalam aplikasi tadi, lalu dituangkan dalam desain sebuah sistem, dan selanjutnya diprogramkan.
Sebelum mencapai tahap ketiga, maka program-program akan diuji terlebih dahulu, apakah hasilnya sudah sesuai dengan sasaran sistem yang bersangkutan. pengujian dilakukan baik dengan data-data uji-coba (data fiktif, buatan), tetapi bisa juga dengan menggunakan data-data riil, dan bahkan dikerjakan bersamaan dengan pengolahan data yang sebenarnya. Ini untuk menguji, bahwa program sudah benar-benar siap untuk diimplementasikan.
Tahap kedua ini diakhiri dengan pembuatan dokumentasi sistem, yang akan dipakai sebagai alat bantu jika akan dilakukan revisi terhadap sistem itu nantinya.

­­­­­­­­­Tahap ketiga, tahap Implementasi. Pada tahap ini program sudah dipasang di komputer, dan mulai dioperasionalkan, untuk mengolah data-data rutin. Tahap operasionalisasi program ini juga disebut tahap ?production?.
Selama masa pengoperasian program ini seorang system analist harus terus melibatkan diri, untuk mengevaluasi efektivitas desain sistem dan programnya. Jika dipandang perlu, maka seorang system analist dapat meminta seorang programmer untuk melakukan perbaikan-perbaikan tertentu disebut maintenance), atau bahkan melakukan perombakan terhadap aplikasi itu sendiri (disebut modification). Redesign, perancangan ulang sistem tersebut bukan tak tertutup kemungkinan, lho.
Salah desain atau program, apa bisa ? Kenapa tidak bisa ? Desain sistem, diperoleh dari informasi yang diperoleh seorang system analist dari user, yang ditugasi untuk menjelaskan ruang lingkup sistem di perusahaan yang bersangkutan untuk dikomputerisasikan. Boleh jadi ada informasi yang kurang tatkala disampaikan kepada system analist. Atau, seorang system analist melakukan pemahaman yang tak benar terhadap informasi yang disampaikan tersebut. Meski pada tahap pengembangan sistem, seorang system analist juga telah melakukan cukup konfirmasi, melalui pembahasan desain awal sistemnya, tetapi gangguan terhadap komunikasi tersebut bisa saja muncul. Oleh sebab itu, bisa jadi desainnya sudah salah sejak awal.
Selanjutnya, proses pembuatan program dilakukan dengan penyerahan spesifikasi program kepada programmer. Pada saat ini juga terjadi proses komunikasi pula, meski sebagian besar sudah dilakukan secara tertulis, namun yang namanya kemungkinan kegagalan komunikasi, bisa saja terjadi. Jadi, saat ini juga berpeluang untuk telah terjadinya kesalahan pula.
Pada tahap berikut, seorang programmer akan mengerjakan programnya, berdasarkan uraian yang disampaikan padanya melalui program specifications. Untuk kasus-kasus yang sangat kompleks, maka akan diperlukan cukup banyak kalimat instruksi dalam bahasa komputer, yang saling berangkai sedemikian rupa, sehingga terbentuk sebuah logika proses, sesuai yang dikehendaki.
Boleh jadi, rangkaian kalimat tadi, yang bisa mencapai ribuan baris banyaknya, mengalami kesalahan dalam meletakkan urutan kalimat yang satu terhadap yang lain. Bisa kacau, kalau begitu.
Atas dasar kemungkinan kesalahan yang terjadi itulah, maka perlu ada sub-tahap System Testing, sebuah kesempatan bagi seorang system analist untuk memeriksa, apakah sistem yang dibuat, dan program-programnya, sudah benar. Kesalahan itu sendiri bisa diperiksa dengan melakukan perbandingannya melalui laporan-laporan yang dikerjakan secara manual.

A.PENGERTIAN SISTEM APLIKASI

Perangkat lunak aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft Office dan OpenOffice.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
3. Perangkat lunak informasi kerja
4. Perangkat lunak media dan hiburan
5. Perangkat lunak pendidikan
6. Perangkat lunak pengembangan media
7. Perangkat lunak rekayasa produk

B. Menginstalasi Aplikasi

Sistem Aplikasi harus diinstall ke dalam suatu komputer dengan menggunakan Compact Disk (CD) Installer yang telah disiapkan. Beberapa komponen yang diperlukan pada saat

menginstalasi aplikasi ini terdiri dari :

• Dot Net Framework versi 1.1

• Microsoft Data Access Component versi 2.7

Sistem aplikasi ini dapat dijalankan pada komputer dengan sistem

pengoperasian Windows 98, Windows 2000 atau Windows Xp. Aplikasi lain

yang dibutuhkan dalam menginstallasi dan menjalankan aplikasi ini adalah :

• Internet Explorer versi 5.5 atau versi diatasnya yang diperlukan pada

saat menginstalasi komponen Dot Net Framework

• Acrobat Reader, yang diperlukan untuk membuka file Petunjuk

Penggunaan Sistem Aplikasi melalui menu Help.

Seluruh file installer Sistem Aplikasi sistem aplikasi lainnya dan komponen pendukung telah disediakan

dalam CD Installer pada folder-folder .Dengan menggunakan CD Installer maka cara menginstalasi Sistem Aplikasi

1. Langkah pertama yang harus diinstall pada komputer adalah

DoTNeTFramework dengan cara masuk ke dalam folder

DOTNETFRAMEWORK dan jalankan aplikasi DOTNETFX hingga muncul

tampilan sebagai berikut :

Tekan tombol Yes dan tunggu sesaat hingga muncul tampilan berikut ini :

Pilih I agree, kemudian tekan tombol Install untuk menjalankan proses

install yang akan berakhir dengan ditandai munculnya tampilan berikut ini :

2. Langkah kedua adalah menginstall Microsoft Data Access Component

Versi 2.7 dengan cara masuk ke dalam folder MDAC27SP1 kemudian

jalankan file MDAC_TYP hingga muncul tampilan sebagai berikut :

Beri tanda cek pada I accept ......., kemudian tekan tombol Next, tunggu

sesaat hingga muncul tampilan:

Tekan tombol Finish untuk mengakhirinya.

3. Langkah ketiga adalah menginstall Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan

Usaha Perikanan Tangkap dengan cara masuk ke dalam folder APL_PUP

kemudian pilih folder Debug, lalu jalankan file Setup hingga muncul

tampilan sebagai berikut :

Tekan tombol Next dan tunggu hingga proses selesai, kemudian tekan

tombol Close untuk mengakhirinya

4. Langkah keempat adalah mengcopykan file Database pada Folder DB

dengan nama file perusahaan masing-masing kedalam folder C:\Program

Files\DKP\APL_PUP\Db.

5. Langkah kelima atau terakhir adalah memeriksa kesesuaian konfigurasi

sistem dengan ketentuan sebagai berikut :

• Regional setting yang digunakan adalah Indonesia

• Format tanggal berbentuk dd/mm/yyyy

• Resolusi layar monitor adalah 1024 x 768 pixels

• Decimal Symbol diisi/dipilih tanda . (TITIK)

• Digit grouping symbol diisi/dipilih tanda , (Koma)

B. Memulai Aplikasi

Cara memulai Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap

dilakukan dengan menjalankan file PUPCLIENT yang selanjutnya pada layar

monitor akan tampil jendela pengisian identitas pengguna seperti gambar

berikut ini :

Cara pengisian identitas pengguna ini adalah sebagai berikut :

1. Ketiklah User Name anda

2. Ketiklah Password anda

3. Tekan tombol OK

Jika Nama User dan Password yang dimasukkan terdaftar pada aplikasi ini,

maka selanjutnya akan tampil menu utama aplikasi seperti gambar berikut ini :

_ Pilihan File untuk melihat jurnal dan keluar dari sistem aplikasi

_ Pilihan Transaction untuk penggunaan fasilitas perekaman data LKU dan

LKP

_ Pilihan Utility untuk penggunaan fasilitas pengiriman data dan downloan

master data

_ Pilihan Help untuk menampilkan petunjuk penggunaan sistem aplikasi

C. Merubah Password

Untuk pengamanan sistem, pengguna Sistem Aplikasi dapat merubah username dan password nya sendiri sesuai dengan keinginannya. Cara merubah password ini adalah

sebagai berikut :

1. Pilihlah Change Password pada jendela Login Aplikasi sehingga akan

muncul jendela Menu Ubah User dan Password seperti berikut ini :

2. Isilah User Name dan Password yang anda sukai

3. Isilah Confirm Password untuk memastikan kebenaran password yang

telah diisi

4. Tekan tombol Close untuk kembali ke jendela Login Aplikasi

D. Bentuk-bentuk Menu

Bentuk-bentuk menu pada Sistem Aplikasi adalah sebagai berikut:

1. Dengan menekan pilihan File atau Alt-F maka akan tampil menu File

seperti berikut ini :

2. Dengan menekan pilihan Transaction atau Alt-T maka akan tampil

menu Transaction seperti berikut ini :

3. Dengan menekan pilihan Utility atau Alt-U maka akan tampil menu Utility

4. Dengan menekan pilihan Help atau Alt-H maka akan tampil penjelasan

petunjuk penggunaan sistem aplikasi

E. Mengakhiri Aplikasi

Untuk mengakhiri Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan

Tangkap ini dapat dilakukan dengan cara memilih Exit pada Menu File.

Untuk penggunaan Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan

Tangkap ini dengan User yang berbeda dapat dilakukan dengan cara memilih

Log Out pada Menu File yang selanjutnya pada layar akan tampil jendela

Login Aplikasi Sistem Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap.

F. Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi

Pada Sistem Aplikasi Pelaporan Kegiatan Usaha Perikanan Tangkap ini telah

dilengkapi dengan dokumen Petunjuk Penggunaan Sistem Aplikasi yang

dapat dibaca setiap saat. Untuk membuka Petunjuk Penggunaan Sistem

Aplikasi ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pilihlah User Manual pada menu Help seperti tampilan berikut ini :

2. Kemudian pada layar monitor akan tampil jendela dokumen Petunjuk

Penggunaan Sistem Aplikasi seperti berikut ini :

Pilih User

Manua



DI SUSUN OLEH:SOHIB



SMK NEGERI 2 PAMEKASAN

TAHUN 2008